
Selasa, 19 Maret 2013
Selasa, 12 Maret 2013
A thousand Years pt.2
The day we met,
Frozen I held my breath
Right from the start
I knew that I'd found a home for my heart...
... beats fast
Colors and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more...
I'll love you for a thousand more...
One step closer
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
Frozen I held my breath
Right from the start
I knew that I'd found a home for my heart...
... beats fast
Colors and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more...
I'll love you for a thousand more...
One step closer
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
Operation Wedding Movie

Sinopsis
Windi (Yuki Kato) putri bontot favorit Laksamana Angkatan Laut Kardi (Bucek). Windi paling kuat menahan nafas di dalam air, dan selalu lebih unggul dari 3 kakak perempuannya Vera (Dahlia Poland), Lira (Kimberly Ryder) dan Tara (Sylvia Fully R), yang kesemuanya dididik gaya militer oleh Kardi sendirian, Kardi menutupi keberadaan istrinya dari Windi. Tara, si sulung selalu cemburu dan marah pada Windi, berulangkali mencoba untuk membuang Windi. Menyadari ini, Kardi memutuskan untuk berhenti dari karirnya agar waktunya penuh untuk membesarkan 4 putrinya.
Sepuluh tahun telah berlalu, tetapi cara Kardi memperlakukan anaknya masih sama. Di kampus Windi bertemu kembali cinta monyetnya, Rendi (Adipati Dolken) yang mengajaknya kencan. Windi minta izin ayahnya. Saat Rendi datang menjemput, ternyata Tara, Lira dan Vera siap ikut bersama Kardi. Walau demikian, cinta tetap bersemi di hati Rendi dan Windi, sehingga Kardi merasa perlu menteror Rendi. Rendi nekad, kalau pacaran tidak boleh maka dia akan mengajak Windi nikah. Tapi Kardi membuat syarat, Windi boleh menikah apabila 3 kakaknya sudah menikah lebih dahulu. Windi dibantu Lira dan Vera mempelajari peluang pacar-pacar kakaknya Feri (Nino Fernandez), Beni (Christ Laurent) dan Herman (Junior Liem) agar segera melamar. Rendi dan Windi pun nyaris kawin lari. Bagaimana Windi harus menyelamatkan pernikahan kakak-kakaknya dengan kekasihnya, sekaligus menyelamatkan pernikahannya dengan Rendi
cr:wikipedia
Selasa, 29 Januari 2013
Selasa, 22 Januari 2013
Christina Perri-A thousand Years
Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I’m afraid to fall
Watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
Standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I’ll love you for a thousand more
One step closer
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I’ll love you for a thousand more
SUMBER: http://lirik-lagu.info/christina-perri-a-thousand-years/#ixzz2IllDITxV
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I’m afraid to fall
Watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
Standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I’ll love you for a thousand more
One step closer
One step closer
[Chorus:]
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I’ll love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I’ll love you for a thousand more
SUMBER: http://lirik-lagu.info/christina-perri-a-thousand-years/#ixzz2IllDITxV
Cinta Tapi Beda
dakwatuna.com - Sineas perfilman Indonesia baru-baru ini ramai dengan film besutan Hanung Bramantyo berjudul Cinta Beda Agama. Film yang akan segera ditarik seluruhnya dari peredaran perfilman Indonesia ini berlatar belakang kisah cinta dua tokoh yang berbeda latar belakang agamanya.
Memang, jika menilik sosok Hanung sebagai sutradara, ia kerap menelurkan film-film yang kontroversial. Sebut saja film “?” (Tanda Tanya). Entah apa motif Hanung dengan film-film tersebut, namun mereka sangat perlu kita kawal dan kritisi kandungannya. Film bisa menjadi media efektif untuk mengubah dan menyetir pola pikir masyarakat. Maka melakukan kritisisasi terhadap film yang memuat ghazwul fikri sangat perlu dilakukan.
Dalam film Cinta Beda Agama, Hanung mengambil tokoh wanita Diana (Agni) yang berlatar belakang Padang dan beragama Katolik. Sedang tokoh laki-lakinya, Cahyo ( ) merupakan muslim berasal dari tanah Yogyakarta. Kontroversi dimulai di sini. Banyak yang mempertanyakan kesengajaan Hanung menyandingkan aspek Padang dengan agama Katolik pada tokoh wanita di mana hal itu merupakan kausal yang dipertentangkan. Namun, dalam kultwitnya Hanung membantah hal itu. Dikatakannya bahwa ia sama sekali tidak menyebutkan dalam filmnya bahwa tokoh wanita berdarah Minang meski ia berasal dari Padang.
Saya tidak akan membahas hal tersebut lantaran kapasitas saya tidak pada ranah itu. Hal yang jauh lebih penting untuk disoroti justru ada pada konten film tersebut. Secara halus film itu mengharuskan khalayak pada paham toleransi yang salah kaprah. Dalam film, tokoh Cahyo bersikukuh mempertahankan persepsi toleran pada dua orang tuanya yakni dengan melegalkan hubungannya dengan Diana. Ayah Cahyo merupakan ketua RW yang toleran. Artinya, ayah Cahyo dinampakkan adil dan memberikan kesempatan luas warganya yang non Muslim untuk beribadah. Namun demikian, tokoh Cahyo mempersepsikan bahwa melegalkan hubungan cinta beda agamanya dengan Diana juga soal toleransi dan itu sah saja.
Keanehan konten yang lain yakni pada konsep ‘melabeli musyrik’ pada diri seseorang. Tokoh Cahyo dalam film mendebat ayahnya yang tak jua merestui hubungan beda aqidahnya dengan Diana lantaran ia (Diana) tergolong gadis musyrik. Cahyo menanyakan pada sang ayah tentang hak melabeli musyrik pada diri seseorang. Dikatakannya bahwa itu adalah hak Tuhan, bukan haknya atau hak ayahnya.
Saya menyoroti hal ini sebagai paham yang menyeret pada liberalisme agama. Ia secara halus mengharuskan penonton pada paham kebenaran relatif. Dalam buku Virus Liberalisme di Perguruan Tinggi Islam, Adian Husaini (2009) menyebut aksi mengobrak-abrik konsep Islam, iman, atau kafir ini sebagai makar kaum liberalis. Ia adalah hal yang mesti diwaspadai lantaran menyebabkan masyarakat kehilangan keyakinan akan kebenaran agamanya. Bahkan nantinya, bisa jadi masyarakat mengarah pada pemahaman bahwa semua agama sama (pluralisme). Maka nantikanlah kehancuran Islam jika sampai paham liberalisme dan kawannya, pluralisme dan sekulerisme, menggurita masyarakat kita.
Boleh saja Hanung berpendapat berikut dalam tweetnya, “Silakan CEK apakah sy menampilkan adegan pernikahan beda Agama? #CTB” dan “Film #CTB bukan film ttg NIKAH beda Agama. Tapi tentang cinta beda Agama.” Namun saya yakin masyarakat kita cerdas. Meski di ending film kedua tokoh ‘hanya’ berpegangan tangan setelah keduanya mendapat restu terpaksa dari masing-masing orang tua, akhir film itu memberi simpulan tersirat ke arah pelegalan hubungan beda agama.
Apa jadinya bangsa ini jika fatwa ulamanya kian hari kian diabaikan. Fatwa MUI tentang haramnya kawin beda agama yang jelas dan tersurat saja dilanggar. Mau dibawa ke mana bangsa ini? Apakah tatanan masyarakat yang liberalis yang dikehendaki di mana agama dianggap angin lalu? Atau masyarakat yang plural-sekuler yang menyamaratakan semua agama dan memisahkannya dari kehidupan?
Pemerintah dalam hal ini turut memiliki andil besar seharusnya. Seingat saya, fungsi pendidikan nasional yang paling pertama yakni menumbuhkan insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka segala agenda destruktif terhadap perwujudan insan yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, salah satunya liberalisme dan pluralisme, mesti dilarang.
Semoga kita menjadi insan yang kuat di tengah gempuran perang pemikiran yang kian berkelebat di sekeliling kita. Alangkah benarnya, menggenggam agama di era kini ibarat menggenggam Bara api.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/01/26575/sekilas-tentang-film-cinta-tapi-beda/#ixzz2IljTwslH
Informasi Banjir Di jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencegahan dan pengendalian banjir di Jakarta tidak bisa hanya dilakukan di dalam Jakarta saja karena pusat masalah juga berada di luar Jakarta. Untuk pencegahan jangka pendek, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo minta dilakukan rekayasa cuaca agar hujan lebih banyak turun di laut.
Pencegahan banjir, menurut mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Selasa (22/1/2013), di Batam, harus dimulai dari hulu, seperti Bogor, dan area tangkapan air di hulu harus diperbaiki.
Sementara di Jakarta, harus dicari cara untuk memperlancar aliran air di sungai dan saluran air. Saat ini, arus di sungai dan saluran sangat pelan sehingga tidak bisa menahan arus balik saat pasang laut. Apalagi, hilir beberapa sungai lebih rendah daripada permukaan laut. Akibatnya, air akan menggenangi wilayah Jakarta saat pasang naik dan ada tambahan volume air dari Bogor.
Ide pembuatan kanal multifungsi harus dikaji secara menyeluruh. Hal yang harus dijawab adalah di mana dan bagaimana air dari terowongan akan dibuang. ”Terowongan jauh di bawah tanah. Butuh pompa besar untuk menaikkan airnya ke saluran yang lebih tinggi, sementara pasokan listrik saat ini tidak terjamin,” ujar Rachmat.
Harus dipertimbangkan pula cara perawatan agar terowongan tidak buntu oleh sampah. Sejumlah saluran air di Jakarta buntu akibat tumpukan sampah. Selain itu, harus dilihat kapasitas Kanal Timur dan Kanal Barat. ”Tambahan air dari Kanal Timur ke Kanal Barat akan memperbesar aliran di Kanal Barat. Tanggul di Kanal Barat harus diperkuat,” tuturnya.
Restu Gunawan, sejarawan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang juga pemerhati banjir Jakarta dulu hingga kini, mengingatkan agar dalam penanganan banjir Jakarta tak sekadar berupaya mengalirkan air secepatnya ke laut. Kanal-kanal yang dibangun pada masa Belanda sudah terbukti tak sepenuhnya bisa membebaskan Jakarta dari banjir.
Peneliti pada Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Firdaus Ali, mengatakan, dalam mengelola air, khususnya di Jakarta, kondisi alamnya harus dipahami. Menurut dia, Jakarta berada di cekungan, sebagian daerahnya lebih rendah dari laut. Ada intrusi air laut, juga ada penurunan muka tanah yang mencapai 10 sentimeter per tahun. Di beberapa kawasan ada yang sampai 28 sentimeter per tahun.
”Mengatasi banjir, payung besarnya adalah mengelola air. Untuk itu, perlu teknologi ramah lingkungan yang penerapannya justru akan meresapkan air sebanyak-banyaknya ke dalam tanah. Tidak hanya untuk mengurangi banjir, tetapi juga menimbun pasokan air bersih,” kata Firdaus.
Selain pendekatan proyek fisik dalam penanggulangan banjir Jakarta, pemerintah diharapkan juga segera mulai menyiagakan jajarannya dan masyarakat dalam menghadapi banjir.
Hal itu dibenarkan Sekretaris Jenderal Global Rescue Network Amelia Yunita. Menurut dia, sistem peringatan dini harus diperkuat. Selama ini sudah ada data tempat-tempat banjir di Jakarta. Untuk itu, paling tidak di lokasi- lokasi tersebut sistem peringatan dini dipastikan berjalan efektif.
CR: Kompas.com
Langganan:
Postingan (Atom)